URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif

Thursday, April 25, 2013

Museum RA Kartini di Jepara



Mengenang jasa Raden Ajeng (R.A) Kartini, dibangun museum Pengabadian Kartini di Jl. Gatot Subroto di Rembang, Jawa Tengah. Di dalam museum juga terdapat sisa-sisa benda peninggalan Kartini di Museum Kartini yang terletak di Jl Alun-alun Nomor 1 Kota Jepara, Jateng.

Namun, sayangnya koleksi berupa benda peninggalan sejarah RA Kartini sangat minim. Akibatnya, museum yang berada di Jantung Kota Jepara ini tidak banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam maupun dari luar negeri.

"Semua barang dan benda-benda koleksi milik Kartini usai menikah dengan Bupati Rembang pada usia 24 tahun, langsung diboyong semua ke Rembang. Sehingga sedikit sekali benda-benda milik Kartini yang ada di museum Kartini di Jepara ini," ujar Joko Wahyu Sutejo, Pengelola Museum Kartini Rembang saat ditemui merdeka.com, Selasa(23/4).

Bayangkan saja, semua benda-benda yang ada di museum Kartini Jepara ini mayoritas merupakan barang-barang replica (tiruan) yang dipajang di sekitar museum. Hanya beberapa barang-barang asli yang ada di antaranya; ukiran macan kurung, peralatan membatik yang sering digunakan Kartini yang disebut canting, sebuah mesin jahit peninggalan Kartini dan satu set meja kursi yang terbuat dari rutan.



Selain koleksi benda milik Kartini, juga terdapat benda-benda milik Sosro Kartono, kakak dari Kartini yang sengaja diambil oleh Pemkab Jepara untuk memperlengkap koleksi di Museum Kartini Jepara ini.

"Meja kursi mediasi asli peninggalan Sosro Karsono pindahan Bandung, Jalan. Abdul Muis Nomor 19 Kota Bandung, yang merupakan kantor Yayasan membuka pengobatan alternatif. Dikenal sebagai dokter air putih. Nama Yayasan Darussalam atau biasa disebut rumah perdamaian," ungkap Petugas Museum Kartini Jepara, Riza Khaerul A.

Perlengkapan yang dimiliki Sosro Kartono kakak sekaligus, guru spiritual Kartini ditata sedemikian rupa. Ini menunjukan bahwa Sosro Kartono adalah seorang paranormal sekaligus dokter khas Jawa. 

"Ruang yang asli tidak seperti itu. Cuman dalam satu ruangan digambarkan bahwa dulu sebuah rumah ada ruang pengobatan, meditasi, ruang tunggi pasien. Dua almari tempat menyimpan obat-obatan di dalam jika dibuka seperti mrica, rempah-rempah. Sudah ada sejak jaman dahulu oleh Sosro Kartono membuat obat herbal dari tumbuhan dan biji-bijian," katanya.

Selain Museum Kartini, di Jepara, selama Kartini masa gadis sampai remaja, Kartini tinggal di Pendopo Kabupaten Jepara. Di bagian belakang pendopo, terdapat ruang pingitan untuk Kartini.

"Kartini dipingit dari usia 12-16 tahun yang merupakan adat bagi perempuan Jawa. Sebelum menikah 24 tahun. Di dalam pingitan RA. Kartini tidak boleh keluar rumah pembatas dengan nama Rono Kaputrian dan Rono Kaputran. Tidak boleh keluar hanya diizinkan bertemu keluarga dekat saja. Selama proses pingitan, dia menulis surat-surat dikirim ke sahabat-sahabat yang ada di Leiden, Belanda. Yang menjadi buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'," tuturnya.

Namun, sayangnya, tempat pingitan itu berada di tengah-tengah Pendopo Kabupaten Jepara. Sehingga, tidak banyak para wisatawan dan pengunjung yang tahu bahwa di dalam pendopo terdapat peninggalan bersejarah ruang pingitan Kartini.

Tak hanya itu, pada bagian belakang ruang pingitan, terdapat tempat mengajar Kartini sehari-hari semasda dipingit. Kartini setiap pagi dan sore hari mengundang anak-anak warga sekitar di daerah Pungkuran untuk diajari bernyanyi nembang mocopat (lagu jawa), bermain gamelan dan belajar berhitung.

Ruangan itu juga tidak terlihat secara kasat mata sebagai jejak peninggalan Kartini. Sebab, aura sejarah yang ada didua rungan itu kini telah hilang dan musnah. Hanya saja, diruang pingitan yang berukuran 3 meter X 4 meter itu terpasang foto-foto Kartini dan sang ibu Nyai Ngadirah.

[Did]

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment