URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif

Thursday, April 25, 2013

RA Kartini di Jepara Jawa Tengah


                RA.Kartini lahir 21 April 1879 dan menetap cukup lama dikawasan desa Palemkerep,kecamatan Mayong ,kabupaten Jepara dari masa kanak-kanak hingga remaja kemudian pindah ke Rembang tinggal bersama suaminya .Kehidupan Kartini ketika tinggal dikota Jepara tempat Ia dilahirkan pada dasarnya cukup menarik dijelajahi dan sebagian petilasan Kartini dapat dilihat hingga kini dibeberapa tempat disudut kota Jepara salah satunya monumen ari-ari atau tali pusar didesa Pelemkerep,kecamatan Mayong,Jepara.Monumen ini berada disekitar rumah kartini,namun sayangnya rumah asli Kartini dibongkar habis kini tinggal monumen ari-ari yang berbentuk patung bunga teratai sesuai kesukaan Kartini yang dan bentuk bunga teratai ini melambangkan hari,tanggal dan tahun lahirnya kartini 21 April 1879 .Patung bunga teratai yang mungil disimpan dalam rumah kaca ukuran kecil sesuai bentuk bunga teratai yang ditempatkan didalam rumah joglo.Selain monumen terdapat sumur letaknya disekitar monumen ari-ari yang dulu dimanfaatkan sebagai tempat mandi kartini ketika masih bayi hingga menginjak masa remaja.Sumur ini pada perkembangannya menjadi sumber air bagi masyarakat setempat dan tidak pernah kering meski musim kemarau panjang dan mampu menyelamatkan masyarakat mayong dari ancaman kekeringan.
          Air sumur kartini juga mampu menyembuhkan penyakit buta yang dialami oleh wisatawan asal Surabaya setelah membasuh mukanya dengan air yang berasal dari sumur Kartini.Semenjak itu air sumur ini banyak memberi manfaat bagi semua orang termasuk sumber air bagi masyarakat Mayong dan sekitarnya.Petilasan Kartini yang menarik lainnya yakni:pendopo kabupaten Jepara yang dibangun tahun 1750 menjadi tempat tinggal Kartini sekeluarga .Pendopo kabupaten inilah Kartini banyak menghabis masa remajanya ketika ayahnya menjadi bupati Jepara kemudian dalam pendopo kabupaten terdapat kamar pingit yang dipakai Kartini untuk menjalankan ritual pingit yang dilakukan Kartini selama beberapa bulan sebelum dipingit oleh bupati Rembang dan serambi pendopo yang merupakan tempat inspirasi bagi Kartini juga tempat mendapat pendidikan ,renungan dalam memperdayakan masyarakat dengan mendirikan sekolah wanita.


            Menariknya dibelakang pendopo kabupaten terdapat tempat khusus pengrajin kerajinan khas Jepara yang diundang oleh Kartini untuk membuat maupun menciptakan aneka kerajinan ukir,rotan dan lainnya sehingga kerajinan khas Jepara pun telah lama mendapat perhatian dari Kartini salah satu hasilnya ukir luluwungan.Museum Kartini yang ada disekitar alun-alun kota Jepara juga menjadi peninggalan Kartini,meskipun museum ini berdiri tahun 1975,tetapi museum ini banyak mengoleksi anekaragam benda-benda milik Kartini pribadi seperti:mesin jahit,funiture,canting,aneka ukiran,kerajinan rotan.Petilasan Kartini juga terdapat pada sejumlah pantai di Jepara yaitu pantai tirto samudra atau pantai bandengan terletak didesa Bandengan kec Bandengan awalnya pantai ini ditemukan amir putra sunan Muria saat perjalanan menuju suatu tempat dan menemukan pantai yang dipenuhi ikan bandeng ,maka desa serta pantainya dinamakan Bandengan Pantai ini sebagai tempat yang penting bagi Kartini saat mengajukan beasiswa belajar ke belanda pad pejabat Belanda meskipun beasiswanya tersebut ditolak.Petilasan Kartini selain pantai bandengan yakni pantai Kartini atau pemandian Kartini yang dikawasan Bulu,Jepara.Pantai Kartini yang sekarang menjadi komplek wisata modern dilengkapi kura-kura ocean park,taman,kebun binatang dan beragam fasilitas memadai pada dasarnya merupakan petilasan Kartini saat remaja .
      Pantai Kartini sering dimanfaatkan oleh Kartini beserta saudara-saudara perempuannya untuk bercengkrama dan menanti tenggelamnya sang surya mengingat pantai ini memang indah mempesona sehingga tak dipungkiri bila Kartini sering berwisata dipantai ini.Menelusuri jejak atau petilasan Kartini dibeberapa tempat dikota Jepara seperti:monumen ari-ari,pendopo kabupaten Jepara,pantai bandengan dan pantai Kartini seakan mengingatkan kembali akan perjuangan dan ide pemikiran Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita sehingga sudah sewajarnya bila Kartini diberi gelar pahlawan nasional.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment