URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif

Saturday, April 6, 2013

Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis Garam

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
HIDROLISIS GARAM





Disusun oleh :
Nama           :  Titis Mawar Tri Anggita
Kelas           :  XI IPA 3
No. Absen   :  23

SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
2012/2013

Hidrolisis Beberapa Jenis Garam

A.        TUJUAN
Mengamati sifat asam/basa beberapa larutan garam.

B         DASAR TEORI
Di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa.    Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.


C.   ALAT DAN BAHAN
§  Alat  :


1.              Pipet tetes
2.              Plat tetes


§  Bahan  :
1.             Larutan Amonium Klorida 1 M
2.             Larutan Kalium Klorida 1 M
3.             Laritan Natrium Karbonat 1 M
4.             Larutan Amonium Sulfat 1 M
5.             Larutan Natrium Asetat 1 M
6.             Kertas lakmus merah dan lakmus biru

D.   CARA KERJA
1.      Masukkan beberapa tetes larutan KCl ke dalam dua lekukan plat tetes
2.      Periksa larutan KCl di dalam dua lekukan plat tetes masing-masing dengan lakmus merah dan lakmus biru
3.      Amati perubahan wrna kertas lakmus dan catat datanya
4.      Lakukan langkah yang sama seperti di atas untuk larutan garam NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3, dan (NH4)2SO4

E.   HASIL PENGAMATAN

Larutan 1 M
Perubahan Warna Indikator
pH
Sifat Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
KCl
merah
biru
=7
netral
NH4Cl
merah
merah
<7
asam
CH3COONa
biru
biru
>7
basa
Na2CO3
biru
biru
>7
basa
(NH4)2SO4
merah
merah
<7
asam


F.   PERTANYAAN DAN PEMBAHASAN
PERTANYAAN :

  1. Larutan garam manakah yang bersifat asam, basa, dan netral ?
-          larutan garam yang bersifat asam yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4
-          larutan garam yang bersifat basa yaitu CH3COONa dan Na2CO3
-          larutan garam yang bersifat netral yaitu KCl
2.      Tuliskan rumus asam dan basa pembentuk garam-garam tersebut dan kelompokkan ke dalam asam kuat dan basa kuat pada table berikut!
Larutan 1 M
Basa Pembentuk
Asam Pembentuk
Sifat Larutan Garam
Rumus
Golongan 
Rumus
Golongan
KCl
KOH
Kuat
HCl
Kuat
Netral
NH4Cl
NH3
Lemah
HCl
Kuat
Asam
CH3COONa
NaOH
Kuat
CH3COOH
Lemah
Basa
Na2CO3
NaOH
Kuat
H2CO3
Lemah
Basa
(NH4)2SO4
NH3
Lemah
H2SO4
Kuat
Asam

3.      Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan tentang larutan garam dalam air!
- garam dari larutan asam kuat dan basa kuat dalam air tidak mengalami hdidrolisis, dan bersifat netrlat. pH = 7
- garam dari larutan basa kuat dan asam lemah daam air mengalami hidrolisis parsial, dan bersifat basa. pH  > 7
- garam dari larutan basa lmah dan sasam kuat daam air mengalami hidrolisis kation, dan bersifat asam. pH < 7

PEMBAHASAN
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti penguraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (=H+) atau ion OH-. Hidrolisis kation menghasilkan ion H3O+, sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.
a)         Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang tidak terhidrolisis. Contoh:
Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Baik ion Na+ maupun Cl berasal dari elektrolit kuat.  Jadi, NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air, dengan kata lain, larutan NaCl bersifat netral.
b)         Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis anion; larutannya bersifat basa. Contoh:
Natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO- . Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COOberasal dari asam lemah (CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis sebagian (parsial) dan  larutan bersifat basa (pH > 7)
c)         Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) kation; larutannya bersifat asam. Contoh:
Amonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-. Ion NH4+, yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion Cl-, yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCl, tidak terhidrolisis.
d)         Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total (sempurna); sifat larutan tergantung pada kekuatan relatif asam dan basanya (tergantung pada nilai Ka dan Kb). Contoh:
Amonium asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+ dan anion CH3COO-. Baik


Zat yang bersifat basa, maka pada percobaan saat kertas lakmus merah ditetesi larutan akan berubah warna menjadi biru. Sementara untuk lakmus biru bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna.
Zat yang bersifat asam, maka pada percobaan saat kertas lakmus biru ditetesi larutan akan berubah warna menjadi merah. Sementara untuk lakmus merah bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna.
Zat yang bersifat netral, maka pada percobaan saat kertas lakmus merah dan biru ditetesi larutan, kedua kertas itu tidak mengalami perubahan warna (tetap).

G.   KESIMPULAN
- Garam dari larutan asam kuat dan basa kuat dalam air tidak mengalami hdidrolisis, dan bersifat netrat. pH = 7
- Garam dari larutan basa kuat dan asam lemah daam air mengalami hidrolisis parsial, dan bersifat basa. pH  > 7
- Garam dari larutan basa lmah dan sasam kuat daam air mengalami hidrolisis kation, dan bersifat asam. pH < 7
- Pada percobaan saat kertas lakmus merah ditetesi larutan akan berubah warna menjadi biru. Sementara untuk lakmus biru bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna. Menunjukan larutan bersifat basa dan pH >7
Pada percobaan saat kertas lakmus biru ditetesi larutan akan berubah warna menjadi merah. Sementara untuk lakmus merah bila ditetesi larutan tidak akan berubah warna. Menunjukan larutan bersifat asam dan pH <7
- Pada percobaan saat kertas lakmus merah dan biru ditetesi larutan, kedua kertas itu tidak mengalami perubahan warna (tetap). Menunjukan larutan bersifat netral dan pH = 7




Daftar Pustaka
Purba, micael.Sunardi.2012.Kimia untuk SMA/MA Kelas XI.Erlangga.Jakarta.

4 comments:

Anonymous said...

tulisannya ketutup sama postinganya, jd ga keliatan

Unknown said...

kalo dicopy ikut ke copy kok.. nggak kepotong ;)

Anonymous said...

Alhamdulillah, makasih yaa... lumayan buat referensi... :D

Unknown said...

Sama-sama :)

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment