Resensi Novel Sexy Sixx

HITAM-PUTIH DUNIA MODEL

a.    Judul Buku /Novel        : SEXY SIXX

b.    Penerbit                         : PT Gramedia Pustaka Utama

c.    Tahun Terbit                  : 2001

d.    Cetakan                          : ke – 1

e.    Tebal Buku                     : 136 halaman ; 18 cm

f.     Harga Buku                    : Rp.10.800,-

g.    Pengarang                       : Hilman dan Boim Lebon

       Mengangkat cerita tentang cinta dan persahabatan akan menjadi menarik bagi penggemar novel khususnya remaja. Persahabatan enam model yang tumbuh dari majalah remaja yang kerap menggelar kontes model. Persahabatan yang membuahkan cita-cita untuk menjadi model profesional dan konsisten atas kesepakatan untuk menjaga hubungan dengan tidak saling mencintai. Maka dari itu, Hilman dan Boim Lebon mengangkat cerita ini.

      Hilman Hariwijaya dan Boim lebon adalah seorang penulis yang tentu saja sudah di kenal oleh masyarakat Indonesia, terutama para pencinta novel. Seri novel ini disusun dengan tata bahasa yang enak untuk dibaca dan mudah dipahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis, karena menggunakan bahasa yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam setiap bagian bab di seri novel ini terkandung amanat bagi setiap orang yang membacanya. Seri novel ini dikemas dengan sangat menarik sehingga dapat membuat setiap orang ingin membacanya. Karena itu karya – karyanya sangat di gemari oleh penggemarnya.

Judul karya ini adalah Sexy Sixx. Pertama kali saya melihat sampul depan karya ini, saya berpikir pasti karya ini menceritakan kehidupan enam orang remaja (tega orang laki-laki dan tiga orang perempuan) dalam menjalani masa transisi tersebut. Dan memang karya ini menceritakan kehidupan enam orang remaja yang menjalin suatu ikatan persahabatan sehingga mereka membentuk sebuah geng yang bernama Sexy Sixx. Geng dimana anggotanya adalah model yang memiliki prinsip dan tujuan yang sama yaitu ingin menjadi model internasional.

          Louise, gadis ini berwajah cantik, berambut panjang, dan bertubuh tinggi sebenarnya memendam rasa kepada Nino yang juga salah satu anggota Sexy Sixx, Louise menganggap Nino berbeda dari laki-laki lain. Nino pun demikian dia juga memendam rasa kepada Louise. Pernah mereka saling mengungkapkan perasaan mereka. Namun mereka harus memendam rasa mereka. Karena di dalam geng sexy six tersebut ada perjanjian untuk tidak saling mencintai di dalam geng tersebut.

       Ewin juga anggota dari geng tersebut. Dia memiliki teman yang menjual Handphone, tanpa banyak basa-basi dia membeli handphone tersebut. Saat dibawanya handphone tersbut ke markas sexy sixx, Eci ingin sekali memiliki handphone tersebut. Namanya saja teman, akhirnya handphone tersebut dibeli oleh Eci. Saat eci pergi bersama Shinta ke tempat casting, ternyata di situ ada perempuan yang ternyata pemilik HP yang dibeli Eci. Betapa marahnya Eci kepada Ewin, karena beranggapan Ewin menjual barang curian. Namun masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dengan mempertemukan pemilik HP tersebut dan beangkerok dari masalah itu.

         Saat Shinta akan menuju gerbang markas Sexy sixx, ada pemuda tampan dan kaya raya memanggilnya dengan nama Liana, pemuda itu adalah fans dari sexy sixx. Ternyata lelaki yang bernama Revy tersebut terobsesi dengan mantan kekasihnya yang sudah meninggal, namanya Liana parasnya mirip dengan Shinta. Revy tidak percaya jika pacarnya telah meninggal, diapun menganggap Shinta adalah Liana. Apapun diberikan kepada Shinta. Ali mencoba mengatasi masalah tersebut, dengan meyakinkan Revy bahwa Shinta bukanlah pacarnya yang pandai berenang saat Ali mengajak Revy, Shinta, dan Eci berenang.

       Eci yang kini duduk di kelas 9 SMP, sudah mengerti artinya cinta. Namun dia tidak pernh main-main dengan yang namanya cinta. Di dalam urusan percintaannya, ada kesalah pahaman antara Eci dan Ben. Akhirnya hubungan mereka terhenti. Namun, Eci cepat menghilangkan rasa sakit tersebut, karena dia memiliki sahabat-sahabat yag dapat memberinya semangat tanpa adanya kesedihan lagi, Eci berniat menekuni dunia model. Lain halnya, kepergian Ben membawa kisah asmara Eci kepada Nino, dan itu membuat Louise cemburu karena Louise dahululah yang memiliki rasa kepada Nino.

        Sama halnya dengan kisah Ali yang kini dilanda kebingungan memilih Reza kekasihnya yang mengajak liburan ke Negeri Kangguru gara-gara dua tiket hadiah dari ayah Reza atau memilih acara show di Yogyakarta. Namun setelah semalaman Ali berfikir, akhirnya dia memutuskan untuk memilih show dengan gengnya, dia beranggapan kebahagiaan di Australia hanya Ali dan Reza saja yang merasakan, tetapi ketika Ali bersama gengnya, banyak yang akan merasa bahagia (hlmn. 93)

       Louise sudah tidak peduli lagi dengan keadaan Nino yang dianggapny pemberi harapan palsu itu. Dia telah menukan pria yang kini sebagai pembicara show acara yang dibuat sexy sixx yaitu Andrian. Louise pun yakin sekali jika Andrian adalah jodohnya. Namun tak lain cerita dengan sebelumya, kisah cintanya kandas di tengah jalan ketika Louise mengetahui Andrian telah mempunyai kekasih yang lebih segalanya dari Louise. Betapa hancur hati Louise, Shinta mencoba menghibur. Namun Louise mencoba tabah dan tidak mempedulikannya lagi.

       Akhir dari cerita tersebut, mereka memutuskan untuk tidak memikirkan hal-hal atau urusan-urusan percintaan seperti itu. Para remaja yang mengnjak dewasa tersebut fokus dengan dunia modling nya yang kini sudah semakin maju dengan digambarkannya banyak tawaran-tawaran pemotretan majalah, tawaran sinetron, show di sana sini, dan masih banyak lagi. Persahabatan merekapun terjaga dengan baik.

         

        Novel ini, sangat ringan, padat dan mudah di pahami, bahasa yang di gunakan pengarang juga bahasa remaja yang digunakan kehidupan sehari-hari. Karekter tokoh dalam novel ini juga kuat, serta dengan membaca novel ini, kita khususnya model juga dapat termotivasi untuk menjadi model yang ramah, baik da tidak sombong dengan siapapun. Sangat menggambarkan remaja yang kreatif, berusaha, dan bersungguh-sungguh ingin menjadi model internasional

      Akan tetapi, cerita dalam novel ini mudah di tebak, terlalu banyak kalimat canda antar tokoh yang membuat cerita tersebut menjadi berlebihan, dan  juga ending cerita pada setiap bab yang terkesan menggantung membuat pembaca kecewa.