Buku karangan
R.A.Kartini
"Habis Gelap terbitlah terang"
Raden Ajeng
Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879, jadi bertepatan 131
tahun lalu. Beliau adalah putri dari Bupati Jepara waktu itu bernama Raden Mas
Adipati Sastrodiningrat dan cucu dari Bupati Demak, Tjondronegoro.
Saat Raden Ajeng
Kartini menginjak dewasa, beliau menilai kaum wanita penuh dengan kehampaan,
kegelapan, ketiadaan dalam perjuangan yang tidak lebih sebagai perabot kaum
laki-laki yang bekerja secara alamiah hanya mengurus dan mengatur rumah-tangga
saja.
RA Kartini tidak
bisa menerima keadaan itu, walaupun dirinya berasal dari kaum bangsawan, namun
tidak mau ada perbedaan tingkatan derajat, Kartini sering turun berbaur dengan
masyarakat bawah yang bercita-cita merombak perbedaan status sosial pada waktu
itu, dengan semboyan, “Kita Harus Membuat Sejarah, Kita Mesti Menentukan Masa
Depan Kita yang Sesuai Keperluan Kita Sebagai Kaum Wanita dan Harus Mendapat
Pendidikan Yang Cukup Seperti Halnya Kaum Laki-Laki.”
RA Kartini
mengecap pendidikan tinggi setara dengan pemerintah kolonial Belanda dan terus
memberi semangat kaum perempuan untuk tampil sama dengan kaum laki-laki.
Pernikahan dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyoningrat, lebih meningkatkan
perjuangannya melalui sarana pendidikan dan lain-lain.
RA Kartini wafat pada usia 25 tahun, beliau
pergi meninggalkan Bangsa Indonesia dalam usia sangat muda yang masih penuh
cita-cita perjuangan dan daya kreasi yang melimpah.
Perjuangan RA Kartini berhasil menempatkan kaum wanita
ditempat yang layak dan mengangkat derajat kaum wanita dari tempat gelap ke
tempat terang benderang sesuai dengan karya tulis beliau yang terkenal
berjudul, “Habis Gelap Terbitlah Terang.”
0 comments:
Post a Comment