Karya Sastra Angkatan ’20-an dan ’30-an
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Semester I
Pembimbing : Ibu Suminingsih, S.Pd.
Disusun Oleh :
1.
Hilda Puspita Sari XII IPA4 /
010
2.
Indra Sulistyawan N XII IPA4 / 011
3.
Rahmat Kurniawan XII IPA 4 / 08
4.
Titis Mawar Tri Anggita XII IPA4 / 013
Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Jetis, Bantul
2013/2014
Karya Sastra
Angkatan ’20-an
A. Angkatan
’20-an atau Angkatan Balai Pustaka
Disebut Angkatan Dua Puluhan karena novel yang pertama kali terbitadalah novel Azab dan Sengsara
yang diterbitkan pada tahun 1921 oleh Merari siregar. Disebut pula sebagai Angkatan Balai Pustaka karna karya-karya tersebut banyak diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka.
B. Ciri-ciri karya sastra pada angkatan
’20-an
1.
Menggambarkan tema
pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal
kawin paksa, permaduan, dlll.
2.
Soal kebangsaan belum
mengemuka, masih bersifat kedaerahan
3.
Gaya bahasanya masih
menggunakan perumpamaan yang klise,
pepatah,
peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa
hikayat sastra lama
4.
Puisinya berupa syair
dan pantun
5.
Isi karya sastranya
bersifat didaktis.
C.
Bunga Rampai Karya Sastra Angkatan 20
Pada paruh pertama abad ke-20,
Hindia Belanda mengalami perubahan politik yang cukup ekstrem, ditandai dengan
pergeresan bentuk perjuangan kemerdekaan yang mulai meninggalkan bentuk-bentuk
revolusi fisik. Perjuangan bangsa bergerak ke bentuk perjuangan intelektual.