LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
TRANSPORT PASIF
|
Disusun oleh :
Nama : Titis Mawar Tri Anggita
Kelas : XI IPA 3
No. Absen : 23
|
SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL
2012/2013
|
Praktikum I : Transpor Pasif
A. TUJUAN
· Siswa dapat menjelaskan prinsip dasar mekanisme transport pada makhluk hidup melalui proses difusi dan osmosis.
· Siswa dapat membedakan prinsip difusi dan osmosis.
B. ALAT DAN BAHAN
§ Alat :
1. Timbangan
2. Gelas ukur
3. Cawan petri
4. Pisau
5. Pinset
6. Penggaris
§ Bahan :
1. Irisan kentang
2. Larutan gula 0,25 M dan 1 M
3. Akuades ( air )
C. CARA KERJA
1) Buatlah irisan kentang dengan potongan dadu ( 1 x 1 x 1 cm ) sebanyak 3 buah.
2) Timbanglah masing-masing irisan kentang dan beri tanda atau dicatat jangan sampai keliru.
3) Masukkan masing-masing 30 ml larutan aquadest, gula 0,25 M, dan 1 M pada gelas I, II, III.
4) Masukkan I potongan kentang ke dalam gelas I, II, III.
5) Diamkan kira-kira 20-30 menit, kemudian ambil dengan pinset lalu ditimbang.
6) Catat perubahan berat kentang dalam tabel, dan bandingkan dengan berat kentang sebelum direndam tadi.
D. HASIL PENGAMATAN
Dalam air
|
Larutan gula
0,25 M ( gram )
|
Larutan gula
1 M ( gram )
| |
Berat awal
|
1,6 gram
|
1,5 gram
|
1,5 gram
|
Berat akhir
|
1,7 gram
|
1,4 gram
|
1,4 gram
|
Perubahan berat
|
0,1 gram
|
0,1 gram
|
0,1 gram
|
E. PEMBAHASAN
Proses yang terjadi pada kentang yang bertambah berat adalah proses turgiditas yaitu masuknya air yang bertekanan rendah ke dalam sel kentang yang memiliki tekanan lebih tinggi yang mengakibatkan sitoplasma sel kentang semakin besar, namun sel kentang tidak pecah karena dapat ditahan oleh dinding sel. Sedangkan pada kentang yang bertambah ringan terjadi proses plasmolisis yaitu peristiwa keluarnya cairan dari dalam sel kentang yang memiliki tekanan lebih rendah menuju ke larutan gula dengan tekanan yang lebih tinggi yang mengkibatkan sitoplasma sel kentang mengerut.
Pada saat kentang di rendam di dalam air terjadi peristiwa turgiditas dari air menuju kedalam kentang. Hal ini kerena tekanan di dalam kentang lebih tinggi dari pada tekanan air.
Sedangkan pada kentang yang semakin ringan terjadi proses plasmolisis, yaitu proses keluarnya cairan dari dalam kentang menuju ke larutan gula. Hal ini akibat tekanan dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan gula.
F. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis).
2. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.
G. DISKUSI
1. Apa yang terjadi pada irisan kentang pada tiap perlakuan ? Mengapa demikian ?
Sebelum direndam, kentang mula-mula bertekstur keras. Setelah perendaman pada larutan gula 0,25 M tekstur kentang agak lembek, sedangkan perendaman pada larutan gula 1 M kondisinya lebih lembek. Keduanya menunjukkan pengurangan berat. Sedangkan perendaman pada aquades, tekstur kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 1M dan 0,25 M akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang terjadi yaitu air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan tekanan turgor tinggi. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
2. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan di atas ?
Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
3. Peristiwa apa yang terjadi pada eksperimenmu ?
- Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding sel ) menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek.
- Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
- Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
H. DAFTAR PUSTAKA
http://praktikumbiologi.blogspot.com/2011/07/osmosis-pada-kentang.html
http://tugaslagi.blogspot.com/2009/11/biologi-xi-tugas-mengamati-proses.html
0 comments:
Post a Comment