URL : http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif

Sunday, August 26, 2012

Laporan Praktikum Plasmolisis

Praktikum 2 : Pengaruh Konsentrasi terhadap Peristiwa Plasmolisis

  1. Tujuan

Siswa dapat menganalisis pengaruh konsentrasi gula terhadap plasmolisis dengan teliti melalui percobaan menggunakan mikroskop.

  1. Alat dan Bahan

1.      1 lembar daun Rhoeo discolor.
2.      Larutan glukosa 0,25 M
3.      Counter
4.      Aquadest
5.      Cutter/ silet baru, pipet tetes
6.      Mikroskop cahaya

  1. Cara Kerja


1.      Buatlah 3 sayatan tipis epidermis bawah daun Rhoeo discolor
2.      Letakkan masing masing sayatan epidermis diatas gelas benda
3.      Amati gambar
4.      Tetesi preparat sayatan epidermis tersebut dengan larutan (glukosa 0,25 M, 0,5 M dan 1 M)
5.      Amati masing- masing di bawah mikroskop
6.      Amati dan gambar, hitung jumlah sel yang terplasmolisis pada ketiga preparat dalam 2 menit
7.      Tetesi kembali preparat dengan aquadest
8.      Amati kembali apa yang terjadi!



  1. Hasil Pengamatan

Gambar pengamatan sel dalam 2 menit






Gambar sel awal
 

Gambar sel pada glukosa 0,25 M
 




  1. Pembahasan

Berikut ini adalah pembahasan praktikum saya saat materi plasmolisis. Saya menggunakan Rhoe discolor karena kemudahan saat mengambil selnya. Bagian yang saya ambil untuk diamati yakni pada selaput tipis yang ada pada bagian bawah daun tersebut.

Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan glukosa terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal glukosa yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa  dan semakin lama waktu untuk mendiamkan maka semakin banyak pula membran plasma yang lisis.



  1. Kesimpulan
  1. Larutan yang hipertonis menyebabkan peristiwa plasmolisis dan jika diencerkan kembali (hipotonis) akan menyebabkan peristiwa deplasmolisis.
  2. Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa  dan semakin lama waktu untuk mendiamkan maka semakin banyak pula membran plasma yang lisis.
  3. Sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipertonis, protoplasmanya akan menyusut dan lepas dari dinding selnya. Proses ini disebut plasmolisis. Plasmolisis dapat menyebabkan tumbuhan menjadi layu.

  1. Diskusi

a.       Apa perbedaan sel-sel epidermis sebelum dan setelah ditetesi dengan larutan glukosa?
sel tumbuhan akan kehilangan air
b.      Apa yang melatarbelakangi hal tersebut?
Jika sel tumbuhan diletakkan dilarutan glukosa terkonsentrasi ,sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor menyebabkan  sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, emnyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membrane. Akhirnya runtuhnya seluruh dinding sel (cytorrhysis) dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara kelebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
c.       Disebut apa peristiwa tersebut
plasmolisis
d.      Apa yang terjadi pada sel sel epidermis tersebut setelah di tetesi dengan aquadest?
Akan kembali pada semula
e.       Apa yang melatarbelakangi hal tersebut?
Karena cairan akuadest akan menggantikan cairan yang tadi keluar

f.       Disebut peristiwa apa itu?
Diplasmolisis

  1. Daftar Pustaka
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment